Salam ukhuwwah! . Ini adalah sebuah diari kehidupan seorang hamba Allah yang bermusafir di bumi Allah untuk mencari nur dan hidayah-Nya dalam perjalanan menuju mardhatillah. Moga tinta ini memberi manfaat buat diri ini dan diri teman-teman pembaca dalam mencari redha Allah.

Tuesday, March 30, 2010

Rencana Hari Esok


USIA YANG TUA

Tanggal 28 Mac 2010 yang lepas, umur penulis bertambah lagi, meninggalkan lipatan diari umur-umur yang lepas dengan satu noktah baru dalam diri. Usia pad
a angka 23 tahun sudah menjadi lipatan sejarah dalam hidup penulis, maka baki dan sisa umur yang entah berapa lama lagi Allah berikan pinjaman kepada diri ini perlu diatur secara baik agar kehidupan yang mendatang sentiasa mendapat perhatian dan rahmat-Nya, insyaAllah. Ucapan syukran jazilan buat semua teman-teman yang mendoakan penulis pada eid milad yang lepas, sama ada melalui sms, panggilan telefon, facebook mahupun ucapan secara langsung. Semoga Allah merahmati kalian juga, insyaAllah.

Apabila kita berbicara mengenai perencanaan hidup yang mendatang, sudah barang pasti adalah perkara yang belum kita laksanakan. Perkara ini ber
kait rapat dengan aturan dan pengurusan hidup kita sebagai seorang muslim. Setiap daripada kita punya keazaman, punya cita-cita dan keinginan. Keinginan dan kemahuan tidak akan tercapai jika kita tidak mampu dan tidak melaksanakan.

MENGURUS SEBUAH PERENCANAAN

Berbicara mengenai perkara ini, penulis suka untuk berkongsi ilmu yang sempat penulis kutip daripada buku yang penulis baca sewaktu di Indonesia bulan lalu, "Biarkan Dakwah Bermetamorfosa", tulisan Andree. Penulis hanya mengambil secebis ilmu dari buku ini mengenai perencanaan kita untuk mengatur hidup. Penulis tertarik dengan konsep POWER management yang meliputi beberapa katakunci pengurusan yang baik;

P-PURPOSE (tujuan)
Boleh juga disebut planning (perencanaan).

Di dalam Islam, perkara pertama sebelum memulakan pekerjaan adalah niat. Jika kita sudah berniat baik untuk melakukan kebaikan sungguhpun tidak berkesempatan untuk merealisasikannya, Allah tetap memberikan pahala untuk niat kita yang baik. Dalam urusan pengurusan, niat atau perencanaan adalah setengah daripada pekerjaan. Orang selalu berkata, "When you fail to plan, you plan to fail".

O- OBSESSION
Gelora besar di dalam dada yang membakar semangat untuk mewujudkan cita-cita. Obsesi ini boleh diibaratkan seperti bahan bakar untuk kita tetap pendirian dalam mencapai cita-cita kita sungguhpun terpaksa menempuh pelbagai rintangan.

W- WILLING TO DO MORE (keinginan untuk berbuat lebih)
Kita memerlukan keinginan untuk membuat yang terbaik, bukan hanya "ala kadar". Contohnya dalam solat, kita disuruh untuk melakukan dengan khusyu dan penuh keimanan, bukan hanya sekadar melepaskan batuk ditangga. "If better is possible, good is nothing"

E-EGALITY (persamaan)
Persamaan yang dimaksudkan ialah persamaan waktu; masa lalu, masa kini dan masa depan. Orang yang bijak akan menganggap bahawa masa kini adalah kenyataan dan akan berpijak pada kenyataan, namun sesekali menoleh ke belakang untuk mengambil pedoman, dan memandang lurus ke masa hadapan (membuat prediction). Inilah persamaan waktu yang harus kita perhatikan selalu.

R- RESPONSIBILTY (bertanggungjawab)
Dalam pengurusan yang baik, seseorang perlu mempunyai rasa tanggungjawab atas perkara yang dilakukan. Dalam hal ini, kita perlu membuat perkiraan (sama ada mencapai target) dan proses muhasabah. Di sini juga terdapat ganjaran (reward) dan 'uqubah (punishment) atas apa yang kita telah laksanakan. Saidina Umar al-Khatthab pernah berkata: Hitung-hitunglah dirimu sebelum Allah menghitungmu".

Di dalam al-Quran Allah berfirman yang bermaksud;

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan walau seberat zarah sekalipun, nescaya dia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan walau seberat zarah sekalipun, nescaya dia akan melihat (balasannya) pula." (Surah al-Zalzalah; ayat 7-8)



JOM REALISASIKAN IMPIAN!

Ilmu penting untuk merumuskan langkah-langkah yang tepat untuk kerja yang bakal kita lakukan. Kemahuan pula mendorong ilmu yang ada di dalam fikiran keluar sebagai tenaga dan perbuatan. Kemampuan pula akan membuatkan perbuatan itu dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, efektif dan berkesan. Namun, ilmu, kemahuan dan kemampuan sahaja tidak cukup. Kita perlu bertindak untuk merealisasikan dan mengubah idea menjadi nyata.Maka, penulis teringat formula untuk melaksanakan tindakan secara maksima sebagaimana yang dinyatakan oleh K.H Toto Tasmara mengenai 10'c (penulis petik daripada buku "Biarkan Dakwah Bermetamorfosa").

  • COMMITMENT- niat kuat & tidak mudah menyerah
  • CONFIDENCE-percaya diri serta berani buat keputusan dan menghadapi segala kemungkinan
  • COOPERATIVE-terbuaka, serta mahu bekerjasama dan mengembangkan diri
  • CARE-beri perhatian pada segala sesuatu
  • CREATIVE- selalu mencari alternatif baru yang lebih baik
  • CHALLENGE-berjiwa petualang, menganggap masalah sebagai cabaran
  • CALCULATION-membuat keputusan berdasarkan hitungan yang bijak
  • COMMUNICATION-berupaya meluaskan komunikasi dan melebarkan jaringan kerja
  • COMPETIVENESS-sikap mental yang senang bersaing untuk mengukur posisi, mengetahui keadaan lingkungan dan belajar daripada pesaing
  • CHANGE- berani berubah dan punya "spirit of change"

KESIMPULAN
Maka ramuan dan perencah ilmu, mahu, mampu dan bertindak ini akan kita gunakan untuk merealisasikan sebuah cita-cita ke arah kebaikan dan menolong agama-Nya. Hidup akan lebih terarah dengan rencana dan tujuan yang kita buat, namun segalanya sia-sia jika kita tidak melaksanakan mengikut apa yang kita rancang. Walau bagaimanapun, ingatlah Allah jualah pengatur yang terbaik, jangan terlalu obses dengan apa yang kita rancang dan inginkan, kembalilah kepada-Nya. Itu yang lebih utama. Ingatlah kata-kata Saidina Ali r.a: "Kebenaran yang tidak diatur dengan baik (sistematik/berperancangan) akan dikalahkan oleh kebatilan yang bersistematik".

Friday, March 26, 2010

Kubangun Sejuta Sujud

Alhamdulillah, saat membaca bait-bait puisi yang sempat penulis beli sewaktu bertandang ke Indonesia bulan lalu, lebih tepat lagi ke Universitas Indonesia, hati penulis terdetik untuk berkongsi bacaan juga buat teman-teman blog yang sudah lama penulis biarkan sunyi tanpa apa-apa pesan. Moga-moga puisi ini dapat memberi ingatan, muhasabah buat jiwa-jiwa kita yang suram.


Kubangun Sejuta Sujud
oleh:Isbedy Stiawan ZS

Dimana kusimpan syahwat
Hingga pada-Mu aku khianat?


Kini aku kembali ke kalimat-kalimat

Membaca dan mengingat

Setiap surat demi surat

Yang mengajarkan rahasia

Juga patahan jalan


Dari seribu alpa

Kubangun sejuta sujud

Dan keluasan sesal

Aku tersedu, tumpah:

Airmataku jadi lautan

Kubikin perahu
Dengan darahku

Di laut sunyi malam ini

Aku layarkan

Mendedah ombak

Menikam angin

Kubakar seribu alpaku

Syahwat kutenggelamkan


Jadi buih


Perahuku penuh sayap
Tak singgah di pulau itu

Tapi terbang. Aku terbang

Melebihi gunung

Lampaui awan
Lebih jauh dari pesawat terbang

Tak jatuh. Tak terbakar

Terus naik

Ke langit


Perahuku terbakar

Tubuhku menegar

Bercahaya-cahaya


:Aku lupa segala syahwat
yang selama ini buatku khianat

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...